MEMBANTAH PENGAJARAN “LIMITED ATONEMENT”
BANTAHAN TERHADAP PENGAJARAN “LIMITED ATONEMENT”[1]
A. Apa itu Limited Atonement
Limited Atonement atau Penebusan terbatas adalah ajaran yang menyatakan bahwa kematian Yesus untuk menebus dosa manusia tidak dilakukan-Nya untuk menebus dosa setiap manusia di dunia ini. Design (= rencana / tujuan) dari penebusan ini adalah untuk menebus orang-orang pilihan (elects) saja.
Pengajaran ini seolah-olah menyatakan bahwa kasih Allah dalam Yesus tidak ditujukan kepada seluruh manusia tetapi hanya ditujukan kepada orang-orang yang telah dipilih-Nya dan keselamatan hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah dipilih/ditentukan oleh Allah (Band. Pengajaran PREDISTINASI).
B. Dasar Argumentasi dan bantahan terhadap ajaran “Limited Autonoment”
Bantahan:
Argumentasi pengajaran Limited Atonement (Penebusan Terbatas) “dosa orang yang tak percaya dihukum 2 x” adalah memaksakan pendapat dengan perhitungan matematis; hukuman pertama (I) adalah ‘kematian Yesus’ dan yang kedua (II) ‘kematian orang yang tak percaya itu sendiri’ dan mengatakan bahwa INI TIDAK ADIL.
Yesus mati bagi dosa seluruh manusia dengan kata lain kasih-Nya ditujukkan kepada semua manusia dengan tujuan memungkinkan semua manusia untuk percaya kepada Yesus sehingga pengampunan dosa berlaku bagi mereka yang percaya kepada Yesus melalui mengaku dosanya (1 Yoh. 1:9), barang siapa yang tidak percaya maka ia akan dihukum. Ini jelas bahwa tidak bertentangan dengan hukum KEADILAN ALLAH.
2. Sebelum Kristus mati menebus dosa, sudah ada orang yang binasa dalam dosa mereka, dan jelas masuk ke neraka. Jadi jelas bahwa Kristus tak mati untuk menebus dosa mereka.
Bantahan:
Argumentasi ini seolah-olah menyatakan bahwa semua orang yang mati sebelum kematian Yesus (orang-orang dalam PL) masuk ke Neraka. Ini pendapat yang tidak Alktabiah. Tidak ada satu ayatpun dalam Alktab yang menyatakan bahwa semua orang yang mati sebelum kematian Yesus masuk ke Neraka.
3. Ayat-ayat Kitab Suci seperti:
Bantahan:
Catatan Injil Matius tentang kelahiran Yesus dimaksudkan untuk memberikan penjelasan bahwa kelahiran Tuhan Yesus merupakan penggenapan atas nubuatan Nabi Yesaya dalam Yes. 7:14. Perlu diingat bahwa janji ini ditujukan kepada bangsa Israel (Universal) yang adalah umat Allah. Umat Allah dalam PL selalu diidentikkan dengan Israel. Ayat ini tidak bisa dijadikan dasar bahwa Yesus hanya mati untuk orang-orang tertentu saja.
Bantahan:
Bukan untuk orang tertentu saja.
Bantahan:
Analogi atau sebuah perumpamaan tentang Gembala dan domba. Yesus sedang mengajarkan tentang hubungan antara mereka yang mendengarkan-Nya melalui sebuah analogi yang bisa dimengerti. Ia juga bisa menggunakan analogi yang lain sesuai konteks pendengar. Seandainya Yesus menggunakan analogi “guru dan murid” bisa saja Ia berkata bahwa Ia hanya mengajar murid-murid-Nya dan Dia akan berkorban bagi murid-murid-Nya. ini tidak dimaksudkan untuk membatasi karya-Nya yang universal.
Yoh. 17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, (20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Bantahan:
Jika seandainya benar “hanya berdoa untuk orang yang percaya atau yang akan percaya, yang jelas menunjuk kepada orang-orang pilihan”, maka ini berbicara tentang “PREDISTINASI”sedangkan penelusuran dari konteks Yoh. 17 kita dapat menemukan bahwa Yudas Iskariot juga termasuk dalam bagian orang percaya yang kemudian binasa karena dosanya (perhatikan ayat 6-12). Khusus tentang ayat 12, jelas ayat 12 menunjukkan kepada Yudas Iskariot. Ayat 12c “supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci” menunjukkan salah satu bagian Alkitab PL yang berbicara mengenai Yesus dan murid-muri-Nya dalam PB. Kitab suci yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah Maz. 41:10 “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku”.
Jadi, Yoh. 17:9 dan 20 tidak bisa dipakai sebagai dasar untuk menguatkan pandangan Limited Atonement (Penebusan Terbatas).
Bantahan:
Catatan ini adalah bagian dari nasihat Rasul Paulus kepada para Penatua di Efesus untuk menjaga orang percaya di Efesus dengan tujuan supaya mereka bertekun dan jangan sampai berbalik karena ada ajaran-ajaran sesat yang sudah diprediksi oleh Rasul Paulus akan masuk ke dalam Gereja, (Kis. 20:29). Dengan demikian, konteks dari pernyataan Paulus ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan yang terjadi bahwa orang yang percaya (gereja) dalam keadaan yang tidak diduga bisa meninggalkan imannya.
Jadi, ayat ini tidak bisa dijadikan dasar untuk mengajarkan Limited Atonement (Penebusan Terbatas)
Ro. 8:32-35 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? (34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Bantahan:
Rasul Paulus menuliskan surat ini dengan gaya ‘argumentatif’ (mengajukan pertanyaan dan kemudian menjawab pertanyaan itu) untuk meyakinkan orang Kristen di Roma tentang Injil yang ia beritakan. Memang dalam teks ini ada tertulis tentang orang-orang pilihan Allah tetapi apakah semua mereka yang menerima surat ini (orang Kristen di Roma) adalah orang-orang pilihan? Adakah sebuah ukuran yang bisa ditunjukkan bahwa ada di antara mereka yang memang Kristen sejati (orang pilihan) dan yang bukan? Tidak ada jawaban yang pasti berdasarkan firman Tuhan.
Ef. 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Bantahan:
Inti dari pengajaran Rasul paulus ini adalah sebuah nasihat kepada kehidupan dalam rumah tangga Kristen tidak ada sangkut pautnya dengan “Limited Atonement (Penebusan Terbatas)”. Kalau kita kaitkan dengan topik yang sedang kita bahas maka memang jelas bahwa Yesus mati untuk orang percaya tetapi ayat ini tidak berbicara secara khusus bahwa Yesus tidak mati untuk semua orang!
C. Ancaman terhadap Pemberitaan Injil yang timbul dari pengajaran Limited Atonement
Pengajaran Limited Atonement (Penebusan Terbatas) seolah-olah membatasi Allah yang Mahasempurna dan Mahakasih dengan menyatakan bahwa Allah hanya terbatas mengasihi orang-orang tertentu saja. Hal yang paling fatal dalam pengajaran ini adalah menyangkut Pemberitaan Injil (PI). Salah satu dasar PI adalah KASIH kepada semua orang.
Saya membayangkan tentang kasih Allah yang terbatas sesuai pengajaran “Penebusan Terbatas” ini akan melemahkan semangat orang kristen dalam memberitakan Injil. Sebab bagaimana mungkin kita memberitakan Injil bukan berdasarkan kasih? Ini tentu pemahaman yang sangat keliru. Sebab, justru karena KASIH Allahlah yang mendorong orang Kristen untuk memberitakan injil. Jika seandainya “Kasih Allah” terbatas hanya untuk orang-orang tertentu saja dan kita mengasihi orang yang bukan merupakan objek kasih Allah maka kasih kita bertentangan dengan kehendak/kasih Allah. Ini bukan pengajaran yang Alkitabiah. Allah mengasihi semua orang dan menyatakan kasih-nya dengan Yesus mati bagi dosa orang-orang yang dikasihi-Nya. Barang siapa yang menyambut kasih Allah dengan percaya kepada Yesus ia akan diselamatkan dan sebaliknya barang siapa menolak Yesus, ia dihukum.
Kiranya tulisan ini menjadi bahan renungan bagi mereka yang sedang menggumuli banyak hal tentang pengajaran Kristen, Tuhan Yesus mengasihi kita semua.
Apri Laiskodat
[1](Tulisan ini dihasilkan berdasarkan refleksi Penulis terhadap berbagai pengajaran yang muncul dalam sejarah kekristenan)
A. Apa itu Limited Atonement
Limited Atonement atau Penebusan terbatas adalah ajaran yang menyatakan bahwa kematian Yesus untuk menebus dosa manusia tidak dilakukan-Nya untuk menebus dosa setiap manusia di dunia ini. Design (= rencana / tujuan) dari penebusan ini adalah untuk menebus orang-orang pilihan (elects) saja.
Pengajaran ini seolah-olah menyatakan bahwa kasih Allah dalam Yesus tidak ditujukan kepada seluruh manusia tetapi hanya ditujukan kepada orang-orang yang telah dipilih-Nya dan keselamatan hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah dipilih/ditentukan oleh Allah (Band. Pengajaran PREDISTINASI).
B. Dasar Argumentasi dan bantahan terhadap ajaran “Limited Autonoment”
- Dasar Argumentasi Pengajaran ini
- Kalau Kristus mati untuk semua orang, maka orang yang tak percaya yang akhirnya masuk ke neraka, dosanya dihukum 2 x. Ini tidak adil!
- Sebelum Kristus mati menebus dosa, sudah ada orang yang binasa dalam dosa mereka, dan jelas masuk ke neraka. Jadi jelas bahwa Kristus tak mati untuk menebus dosa mereka.
- Ayat-ayat Kitab Suci seperti:
- Dasar Argumentasi Pengajaran ini
- Mat 1:21 - untuk umatNya
- Mat 20:28 - banyak orang
- Yoh 10:11,15 - untuk domba-dombaNya
- Yoh 17:9,20 - hanya berdoa untuk orang yang percaya atau yang akan percaya, yang jelas menunjuk kepada orang-orang pilihan.
- Kis 20:28 - untuk gereja
- Ro 8:32-35 - untuk orang-orang pilihan
- Ef 5:25-27 - untuk gereja
- Kalau Kristus mati untuk semua orang, maka orang yang tak percaya yang akhirnya masuk ke neraka, dosanya dihukum 2 x. Ini tidak adil!
Bantahan:
Argumentasi pengajaran Limited Atonement (Penebusan Terbatas) “dosa orang yang tak percaya dihukum 2 x” adalah memaksakan pendapat dengan perhitungan matematis; hukuman pertama (I) adalah ‘kematian Yesus’ dan yang kedua (II) ‘kematian orang yang tak percaya itu sendiri’ dan mengatakan bahwa INI TIDAK ADIL.
Yesus mati bagi dosa seluruh manusia dengan kata lain kasih-Nya ditujukkan kepada semua manusia dengan tujuan memungkinkan semua manusia untuk percaya kepada Yesus sehingga pengampunan dosa berlaku bagi mereka yang percaya kepada Yesus melalui mengaku dosanya (1 Yoh. 1:9), barang siapa yang tidak percaya maka ia akan dihukum. Ini jelas bahwa tidak bertentangan dengan hukum KEADILAN ALLAH.
2. Sebelum Kristus mati menebus dosa, sudah ada orang yang binasa dalam dosa mereka, dan jelas masuk ke neraka. Jadi jelas bahwa Kristus tak mati untuk menebus dosa mereka.
Bantahan:
Argumentasi ini seolah-olah menyatakan bahwa semua orang yang mati sebelum kematian Yesus (orang-orang dalam PL) masuk ke Neraka. Ini pendapat yang tidak Alktabiah. Tidak ada satu ayatpun dalam Alktab yang menyatakan bahwa semua orang yang mati sebelum kematian Yesus masuk ke Neraka.
3. Ayat-ayat Kitab Suci seperti:
- Mat 1:21 - untuk umatNya
Bantahan:
Catatan Injil Matius tentang kelahiran Yesus dimaksudkan untuk memberikan penjelasan bahwa kelahiran Tuhan Yesus merupakan penggenapan atas nubuatan Nabi Yesaya dalam Yes. 7:14. Perlu diingat bahwa janji ini ditujukan kepada bangsa Israel (Universal) yang adalah umat Allah. Umat Allah dalam PL selalu diidentikkan dengan Israel. Ayat ini tidak bisa dijadikan dasar bahwa Yesus hanya mati untuk orang-orang tertentu saja.
- Mat 20:28 - banyak orang
Bantahan:
Bukan untuk orang tertentu saja.
- Yoh 10:11,15 - untuk domba-dombaNya
Bantahan:
Analogi atau sebuah perumpamaan tentang Gembala dan domba. Yesus sedang mengajarkan tentang hubungan antara mereka yang mendengarkan-Nya melalui sebuah analogi yang bisa dimengerti. Ia juga bisa menggunakan analogi yang lain sesuai konteks pendengar. Seandainya Yesus menggunakan analogi “guru dan murid” bisa saja Ia berkata bahwa Ia hanya mengajar murid-murid-Nya dan Dia akan berkorban bagi murid-murid-Nya. ini tidak dimaksudkan untuk membatasi karya-Nya yang universal.
- Yoh 17:9,20 - hanya berdoa untuk orang yang percaya atau yang akan percaya, yang jelas menunjuk kepada orang-orang pilihan.
Yoh. 17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, (20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Bantahan:
Jika seandainya benar “hanya berdoa untuk orang yang percaya atau yang akan percaya, yang jelas menunjuk kepada orang-orang pilihan”, maka ini berbicara tentang “PREDISTINASI”sedangkan penelusuran dari konteks Yoh. 17 kita dapat menemukan bahwa Yudas Iskariot juga termasuk dalam bagian orang percaya yang kemudian binasa karena dosanya (perhatikan ayat 6-12). Khusus tentang ayat 12, jelas ayat 12 menunjukkan kepada Yudas Iskariot. Ayat 12c “supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci” menunjukkan salah satu bagian Alkitab PL yang berbicara mengenai Yesus dan murid-muri-Nya dalam PB. Kitab suci yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah Maz. 41:10 “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku”.
Jadi, Yoh. 17:9 dan 20 tidak bisa dipakai sebagai dasar untuk menguatkan pandangan Limited Atonement (Penebusan Terbatas).
- Kis 20:28 - untuk gereja
Bantahan:
Catatan ini adalah bagian dari nasihat Rasul Paulus kepada para Penatua di Efesus untuk menjaga orang percaya di Efesus dengan tujuan supaya mereka bertekun dan jangan sampai berbalik karena ada ajaran-ajaran sesat yang sudah diprediksi oleh Rasul Paulus akan masuk ke dalam Gereja, (Kis. 20:29). Dengan demikian, konteks dari pernyataan Paulus ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan yang terjadi bahwa orang yang percaya (gereja) dalam keadaan yang tidak diduga bisa meninggalkan imannya.
Jadi, ayat ini tidak bisa dijadikan dasar untuk mengajarkan Limited Atonement (Penebusan Terbatas)
- Ro 8:32-35 - untuk orang-orang pilihan
Ro. 8:32-35 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? (34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Bantahan:
Rasul Paulus menuliskan surat ini dengan gaya ‘argumentatif’ (mengajukan pertanyaan dan kemudian menjawab pertanyaan itu) untuk meyakinkan orang Kristen di Roma tentang Injil yang ia beritakan. Memang dalam teks ini ada tertulis tentang orang-orang pilihan Allah tetapi apakah semua mereka yang menerima surat ini (orang Kristen di Roma) adalah orang-orang pilihan? Adakah sebuah ukuran yang bisa ditunjukkan bahwa ada di antara mereka yang memang Kristen sejati (orang pilihan) dan yang bukan? Tidak ada jawaban yang pasti berdasarkan firman Tuhan.
- Ef 5:25-27 - untuk gereja
Ef. 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Bantahan:
Inti dari pengajaran Rasul paulus ini adalah sebuah nasihat kepada kehidupan dalam rumah tangga Kristen tidak ada sangkut pautnya dengan “Limited Atonement (Penebusan Terbatas)”. Kalau kita kaitkan dengan topik yang sedang kita bahas maka memang jelas bahwa Yesus mati untuk orang percaya tetapi ayat ini tidak berbicara secara khusus bahwa Yesus tidak mati untuk semua orang!
C. Ancaman terhadap Pemberitaan Injil yang timbul dari pengajaran Limited Atonement
Pengajaran Limited Atonement (Penebusan Terbatas) seolah-olah membatasi Allah yang Mahasempurna dan Mahakasih dengan menyatakan bahwa Allah hanya terbatas mengasihi orang-orang tertentu saja. Hal yang paling fatal dalam pengajaran ini adalah menyangkut Pemberitaan Injil (PI). Salah satu dasar PI adalah KASIH kepada semua orang.
Saya membayangkan tentang kasih Allah yang terbatas sesuai pengajaran “Penebusan Terbatas” ini akan melemahkan semangat orang kristen dalam memberitakan Injil. Sebab bagaimana mungkin kita memberitakan Injil bukan berdasarkan kasih? Ini tentu pemahaman yang sangat keliru. Sebab, justru karena KASIH Allahlah yang mendorong orang Kristen untuk memberitakan injil. Jika seandainya “Kasih Allah” terbatas hanya untuk orang-orang tertentu saja dan kita mengasihi orang yang bukan merupakan objek kasih Allah maka kasih kita bertentangan dengan kehendak/kasih Allah. Ini bukan pengajaran yang Alkitabiah. Allah mengasihi semua orang dan menyatakan kasih-nya dengan Yesus mati bagi dosa orang-orang yang dikasihi-Nya. Barang siapa yang menyambut kasih Allah dengan percaya kepada Yesus ia akan diselamatkan dan sebaliknya barang siapa menolak Yesus, ia dihukum.
Kiranya tulisan ini menjadi bahan renungan bagi mereka yang sedang menggumuli banyak hal tentang pengajaran Kristen, Tuhan Yesus mengasihi kita semua.
Apri Laiskodat
[1](Tulisan ini dihasilkan berdasarkan refleksi Penulis terhadap berbagai pengajaran yang muncul dalam sejarah kekristenan)
Komentar